Serial Bantahan ini sengaja saya tulis sebagai pedang pembunuh terhadap kebatilan yang disemarakkan Oleh Zon Jonggol. Kalau sekedar bermain kosa kata yang dirangkai semua orang bisa, apalagi menghiasi tulisan dengan hasil feeling dengan tujuan provokasi dengan seolah olah ahli agama, bisa dilihat dari susunan bahasanya. Sebagaimana Zon Jonggol menulis Karikatur berupa hurus hurus yang berbentuk kalimat, untuk menggambarkan dan mengesankan Ulama nejd itu dangkal, dan mengesankan NU sebagai ulama besar, itu bisa dibaca dalam tulisan Zon Jonggol yang sebenarnya mentah dalam hal agama.
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2013/06/22/sebatas-ulama-najed/
Dalam tulisan itu seolah beberapa ulama yang muncul dan lahir dari kandungan mereka yang disebut wahabi itu adalah linkaran ulama Nejd, tanpa membaca sejarah perkembangan Islam itu sendiri.
Sudut pandang kekirian Zon Jonggol dengan Skenario Sarkub dibelaknganya sebanrnya hanya bermain kata kata bukan hasil keadilan fikiran yang mau mencari kebenaran, tetapi anak Sarkub yang sudah dicuci otaknya sebagaimana NII , yang hanya mengenal kata “Ulama NU” sebagai pemegang kebenaran, bukan ulama lain. Standar pemikiran Zon Jongol hanya cocok bagi mereka yang menjadi bagian dari umat yang mencintai pemangku jabatan kyai, dari pada Islam itu sendiri.
Yang paling lucu ketika Zon Jonggol berbicara Paulus, itu tak ada bedanya NU yang menjadikan Kyai sebagai sentralistik pemikiran agama ala NU, dengan pandangan ketimuran yang ekstrim, kemudian menyuarakan Islam hanya cukup berdasarkan pandangan pandangan, sedangkan finalnya NU sendirilah yang mentukan dalam melanggengkan bid’ah di Indonesia. sebagaimana Zon Jonggol menilai paulus, maka tak ada bedanya konsep pemikiran NU yang sentralisti kekyaian, memanjakan umat hanya untuk mencintai kyai yang dikelaskan sebagai ulama, makanya disebut ulama.
Ra mutu
Bloger cek ecek.. Males bacane oom
Bid’ah yo wis asal ra nyolong